SUMENEP, pekaaksara.com – Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sumenep, Madura, menciptakan inovasi baru bagi pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab setempat. Namanya, ‘Duduk Manis‘.
Kepala BKPSDM Sumenep, Arif Firmanto mengatakan, selama ini para calon penerima pensiun sangat direpotkan dengan alur bisnis yang terlalu rumit dan panjang. Sehingga memerlukan inovasi baru yang mudah dan cepat dalam pelayanannya.
Belum lagi berkas yang harus dipenuhi dan di input, sehingga berpotensi banyak kesalahan input data dalam prosesnya. Dengan pola baru ini, 95 persen sesuai karena sebagian data substansial sudah ada di SIMPEG dan MyASN.
Juga, demi terlaksananya proses layanan pensiun yang cepat, mudah, dan diterima sebelum masa pensiun. Termasuk sebagai upaya peningkatan layanan publik bidang manajemen aparatur sipil negara.
Arif memaparkan kelebihan lain dari aplikasi Duduk Manis. Para purna tugas tidak perlu lagi datang ke Dinas masing-masing di mana ia bekerja untuk mengurus berkas pensiunan karena akan dibantu oleh operator khusus. Kemudian, SK pensiun terbit sebelum tiga bulan masuk waktu purna tugas.
Dia mencontohkan, pengajuan masa pensiun pada Mei, bulan berikutnya sudah diproses dan sudah terbit SK nya di bulan Juli. Agustus verifikasi pangkat, September proses. Oktober, SKPPP, THT, Gaji pensiun perdana cair di bulan pertama dan November gaji pensiun normal.
“Semua itu sebagai penghargaan kepada abdi negara yang akan purna tugas,” ujar Arif Firmanto.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan, peluncuran aplikasi tersebut atas jawaban dari aspirasi ASN untuk kemudahan dalam mengurus administrasi pensiunan.
Dikatakan, seluruh aspirasi masyarakat harus diterima dengan baik selama itu dalam hal yang positif termasuk untuk kemajuan Sumenep dari semua bidang.
“Kita selalu sampaikan kepada OPD untuk selalu memberikan ruang bagi masyarakat termasuk ASN untuk menyampaikan aspirasinya dalam hal pemajuan daerah kedepan. Terbukti, itu dilakukan oleh BKPSDM,” tukasnya (*)
